GIANYAR - Rangkaian acara BIFW 2022 kini memasuki tahap III, yang juga digelar di UC Silver Batubulan, Rabu (12/10). Acara yang dikemas dalam bentuk seminar ini lebih mengedepankan pada hal - hal teknis.
Seminar diawali dengan tarian Bali, pembacaan teks Pancasila dan kemudian menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama - sama.
Pada tahapan ini dihadirkan beberapa tokoh penting dari berbagai sektor, yakni: Michael Lenihan (Head Of Internasional Mediation, Business & Economic Advisor to the people’s Law Centre;
Charlotte Esnou (Atase Kebudayaan & Direktur Institut Francais Jakarta); Wayne Kim (CEO PT Ferbean Grup Indonesia); Naveen Maghwal (Direktur ICCR BALI); Ni Luh Arie Ratna Sukasari, Bse (Hons) merupakan ketua Yayasan Duta Bina Bhuana; dan, Gusti Arya Wedakarna (Senator DPD RI I).
Baca juga:
Serah Terima Jabatan Danrem 052/Wijayakrama
|
Dalam sambutannya, AWK (sapaan akrab Wedakarna) mengapresiasi pagelaran BIFW 2022, terutama soal kontribusi secara finansial. "BIFW memberikan dampak yang luar biasa karena penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor. Ini akan membawa billion dollar business. Ada pekerja silver, pekerja batik, pengrajin kain dan banyak sektor lain yang akan terdampak dengan digelarnya acara ini, " bebernya bangga.
Sambutan AWK diamini oleh Ratna. Ia berharap pada acara puncak nanti benar - benar mampu mendongkrak perekonomian. "Saya berharap ajang ini bisa mempertemukan antara pembeli dengan para perancang itu sendiri, sehingga terjadi perputaran roda ekonomi disini, " sergahnya.
Seolah sepakat, kini giliran Naveen yang tampil optimis, yang ia ungkapkan dalam bahasa Inggris. "Saya terkejut karena selama perhelatan G20 banyak delegasi internasional mengenakan batik. Mereka menyukai kultur Bali dan kita perlu mendorongnya. Dunia ini perlu tahu dari sisi ini (busana batik). Mereka harus tahu bahwa kita di Ali memiliki banyak sekali jenis busana dan Bai sendiri merupakan tempat terbaik untuk memperkenalkannya, " bebernya kepada para hadirin.
Di lain pihak, Wayne memberikan semangat kepada jajaran BIFW dengan sedikit menceritakan perjalanan K - Pop di Korea Selatan. "Dulu, di masa perang kami sangat kesulitan. Kami tertinggal jauh. Kamipun jengah dan bertekad untuk menjadi yang terbaik di segala bidang. Akhirnya produk kami mulai mendapat tempat di mata internasional, termauk K-Pop. BIFW sudah melakukan hal yang tepat untuk menuju kesana, " pungkasnya.
Michael juga sudah mengambil bagian untuk tampil di podium guna menyampaikan dukungan terhadap BIFW. Intinya kurang lebih sama dengan narasumber lain.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang diikuti dengan peragaan busana dari YMM.